Kamis, 21 November 2013

DO'A

Hening yang membekukan raga
Aku sujud dalam tahajudnya
Tanam harap nyanyian do'a
Ilangkan dosa berkarat di jiwa
Mulut mendesir memujamu
Aroma wangi asmamu
Yang terbalut nada dzikir
Akan ungkap lautan syukur
Syair bahasa jibril yang terbuku
Akan teralun dengan merdu
Rasa ingin menembus iman
Indah dalam laut kesucian

Kamis, 27 Juni 2013

MELODI MEMORI

Enggan parasmu menjauh
Nan menari tak jenuh
Dihatiku begitu indah
Asalkan ragamu di mata jauh
Hinggapan rindu tak lelah

Entah mengapa semu di mata
Keberadaanmu nan nyata
Akankah terkubur di jiwaku saja

Yang berdalil di mulutku
Akan terpotong lidah mautmu
Nyanyian hAti haru biru
Teriakkan namamu bibirku
Ingin otak melukismu slalu

Sabtu, 13 April 2013

KEWAJIBAN HIDUP

Semburat mata hari terlihat
Untuk membunuh sang malam
Awal keringat bercucur susah
Rintihan badan mulai lelah
Agar selembar kertas mengisi perut
Rupa merah dan biru
Itu susah untuk di buru
Nada nasib berkata begitu
Taklukkan jiwa yang lemah
Iba akhirnya di setopan merah
Hiasi kota metropolitan ini
Adegan demi adegan di lakoni
Nan menjadi panggung sandiwara megah
Halangan hidup takkan lekang oleh waktu
Itu kan menghiasi hari selalu
Duka nestapapun menunggu
Ujar hati menolak itu
Pahit jika nestapa mengganggu

Sabtu, 02 Maret 2013

PESAN UNTUK ADIK

Ikatan darah.....
Suatu anugrah
Nanti jika jauh d mata
Aku akan berdo'a

Bila lubang atas memarahimu
Itu bkn berarti benci padamu
Lihatlah hatiku
Anggap jngan skap burukku

Zaman terus berjalan
Alam semakin rentan
Fana hidup ini
Islam yg menuntunmu kini
Adikku yang manis...

Ruang & waktu takkan memisahkan
Aku hanya bisa mendoakan
Harapku padamu
Mencurahkan hrap orng tuamu
Adikku lebihilah kakakmu

LIKU-LIKU HIDUP

Tak usah geram
Andai bulan tak bisaku genggam
Tak selembut bunga yg gugur
Rasa hati yg hancur
Air yg menetes dg tenang
Nestapa pun datang

Menangis hatiku kini
Ingin aku cepat mengakhiri
Suasana pesta airmata ini
Tetapku berjalan sama waktu
Ilang agar hitam masa lalu
Yang semua semu di mataku
Akan aku kenang selalu
Rasa manis dan pahit
Isi warna hidup dan cintaku
Zaman terus berlanjut
Aku terlena manis senyummu

BADAI HIDUP

Yang d harapkan pupus
Awan pun hitam pekat
Neraca pedih tmbah berat
Gue harus bayar dg tangis

Lamanya badai akan habis
Andai air mata henti menetes
Lalu ku pandang langit luas
Untaian mendung berbaris

Berjalan sesuai arah angin itu
Inginku terus jln sama waktu
Agar pesta air mata berlalu
Rasa lara, rapuh bersama itu

Lantas tak tersurat
Apa yang terjadi
Lantas tak berhasrat
Ungkapan ini

CAMBUKAN HATI

Hiasi hariku wajahmu slalu
Ada d mta manis senyummu
Manisnya tak semanis madu
Parasmu scerah rembulan itu
Aroma mawar sewangi drimu

Tapi semua hiasan orang
Airmata berkata sgalanya
Nuansa kota mati datang
Penyelimut tubuh badainya
Aku tercambuk fatamorgana

Ku tak kan memupuk derita
Enyahlah semu d mata
Kenyangku melahap nestapa
Alangkah malang diri ini
Semua yg d ingini tenggelam
Itu semua sirna ku genggam
Hari" ini mulai kelam

PENGISI HIDUP

Saat mathri mengntip d timur
Awal perjalanan terukir
Hujan atau cerah yg mewarna
Ada liku dan lurus juga
Biarlah berjalan sama waktu
Ada hitam & putih masa lalu
Tetap mjd guru yg menuntun

Semua yg terukir dg lengkap
Itu pasti ada tokoh pelengkap
Nan menyinari dlm gelap
Akan terasa berwarna hidup
Rasa sedih tangis dan tawa
Itu semua d jlni bersama

Hal2 d buku perjalanan
Akan terisi kenangan
Tiada kata mantan
Itulah ikatan