Sabtu, 02 Maret 2013

BADAI HIDUP

Yang d harapkan pupus
Awan pun hitam pekat
Neraca pedih tmbah berat
Gue harus bayar dg tangis

Lamanya badai akan habis
Andai air mata henti menetes
Lalu ku pandang langit luas
Untaian mendung berbaris

Berjalan sesuai arah angin itu
Inginku terus jln sama waktu
Agar pesta air mata berlalu
Rasa lara, rapuh bersama itu

Lantas tak tersurat
Apa yang terjadi
Lantas tak berhasrat
Ungkapan ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar